REVIEW JURNAL "THE IMPORTANCE OF SUPERVISION IMPLEMETATION IN EDUCATIONAL INSTITUTION (INTERNATIONAL)"

1.       JURNAL INTERNASIONAL Nama Jurnal: THE IMPORTANCE OF SUPERVISION IMPLEMETATION IN EDUCATIONAL INSTITUTION (INTERNATIONAL) Ditulis oleh Hasnadi; berasal dari prodi manajemen pendidikan islam, jurusan Tarbiyah dan Keguruan dari STAIN Teungku Dirundeng, Meulaboh kode pos 23681. Jurnal ini tersedia secara online di alamat http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi Universiatas Abulyatama. Jurnal ini merupakan jurnal berskala Internasional yang memiliki no ISSN   2548-8848 (Online), dan dipublikasikan di Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo.5, No. 1, Januari 2021: 1-10. Di muat dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jurnal ini dikirim pada bulan November 2020, disetujui Desember 2020 dan dipublikasi pada 31 Januari 2021 Berikut merupakan ringkasan dari isi jurnal: THE IMPORTANCE OF SUPERVISION IMPLEMETATION IN EDUCATIONAL INSTITUTION (INTERNATIONAL) , Ringkasan Jurnal: Penulis membahas pentingnya pelaksanaan supervisi dalam meningk...

ELABORASI PEMAHAMAN- MENERAPKAN PRINSIP BUDAYA POSITIF #gurupenggerak

 

TUJUAN PEMBELAJARAN

  • ·         CGP mengambil pembelajaran dari tantangan yang dihadapi dalam menerapkan budaya positif di sekolahnya.
  • ·         CGP melakukan refleksi dan mengadakan metakognisi terhadap aplikasi programprogram yang telah direncanakan

 

Hasil setelah mempelajari modul 1.4 dapat saya elaborasikan sebagai berikut:

1.      Materi apa saja yang Anda sangat pahami dari modul ini?

Materi yang sudah saya pahami dalam modul 1.4 ini adalah membangun budaya positif di sekolah dan langkah-langkah mengadakan kesepakatan kelas untuk membangun budaya positif.

2.      Materi mana yang masih membingungkan bagi Anda?

Keseluruhan materi dapat dipahami dengan adanya diskusi bersama fasilitator dan rekan CGP.

3.      Perubahan apa yang dirasakan Bapak/Ibu dan juga murid selama mempraktikkan budaya positif sekolah?

Perubahan yang saya rasakan adalah komitmen dari teman-teman guru untuk memberikan keteladanan sikap untuk dicontoh kepada anak didiknya. Selain itu adanya perubahan mind set pendidik, yaitu tidak menakut-nakuti murid dengan memberikan hukuman jika melakukan kesalahan, dan tidak membudayakan pemberian hadiah sebagai bujuk rayuan untuk mengikuti instruksi, namun lebih kepada kesepakatan murid mengerjakan tanggung jawabnya berdasarkan kesadaran individu.

4.      Adakah kesulitan ketika mencoba membangun budaya positif di kelas? Jika ada, apa saja kesulitannya?

Kesulitannya ada, yaitu ketika mengubah mindset diri sendiri untuk membiasakan mengubah pola instruksi menjadi kesepakatan. Kemudian menyatukan visi seluruh komponen di sekolah memerlukan waktu yang tidak serta merta berhasil

5.      Tantangan apa saja yang dialami ketika menerapkan Budaya Positif di kelas?

Tantangan utama adalah membuat murid berani menyatakan ide dan harapannya. Kemudian mendisiplinkan anak untuk tidak melanggar kesepakatan tanpa memberikan hukuman dan menyadarkannya dengan bahasa yang tepat.

6.      Strategi baru apa saja yang dapat dilakukan untuk menerapkan budaya positif di sekolah Anda dengan memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki?

Strategi yang dapat dilakukan mengikuti alur BAGJA berdasarkan pendekatan inkuiri apresiatif. Mengumpulkan hal baik yang telah dimiliki di sekolah, mencatat peta kekuatan, kemudian mencari solusi terhadap kelemahan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah secara kolaboratif.

 

ANALISIS KASUS DISKUSI BERSAMA CGP

Text Box: Setelah melakukan refleksi dan bertanya jawab bersama instruktur, Anda diminta mendiskusikan studi kasus berikut ini berdasarkan pengalaman antar CGP. “Anda adalah guru penggerak yang sudah membangun Budaya Positif di kelas. Hal ini dapat dilihat dari perubahan interaksi antara guru dan murid yang melibatkan dan memahami kebutuhan murid. Guru yang menerapkan kesepakatan kelas dan menggunakan kalimat positif dalam berinteraksi dengan murid, sehingga murid tumbuh menjadi pribadi yang kritis dan mandiri. Akan tetapi, di kelas lain masih ada guru yang memakai hukuman kepada murid agar murid patuh terhadap perintah gurunya, sehingga murid cenderung pasif dan tidak berani mengemukakan pendapat. Anda menjadi resah dan ingin mengajak guru tersebut untuk menerapkan Budaya Positif di kelas. Bagaimana cara yang efektif untuk mengajak guru tersebut untuk menerapkan Budaya Positif di kelasnya?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Anak Didikku Harapanku

DAKWAH DALAM AL-QURAN

CONTOH SOAL BAHASA INDONESIA KELAS XII SMA/MA SEM-1 TAHUN 2021-2022